Kisah Qorun dan Firaun: Cermin Kesombongan dan Pelajaran Bagi Umat
Setiap kisah dalam Al-Qur’an bukan hanya cerita masa lalu, tetapi sarat dengan ibrah (pelajaran hidup) untuk umat manusia. Di antara tokoh yang disebutkan adalah Qorun dan Firaun. Keduanya sama-sama tenggelam dalam kesombongan, hingga akhirnya Allah menimpakan azab yang pedih.
Qorun: Simbol Keserakahan dan Cinta Dunia
Qorun adalah orang dari kaum Bani Israil yang diberi kekayaan melimpah. Kunci-kunci gudang hartanya saja sulit dipikul oleh beberapa orang kuat. Namun, alih-alih bersyukur, ia justru sombong.
Allah berfirman:
“Sesungguhnya Qorun termasuk kaum Musa, lalu ia berlaku aniaya terhadap mereka. Dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang kuat...” (QS. Al-Qashash: 76)
Ketika dinasihati agar tidak sombong, Qorun menjawab angkuh:
“Sesungguhnya aku diberi harta itu hanyalah karena ilmu yang ada padaku.” (QS. Al-Qashash: 78)
Akibat keserakahan dan kesombongannya, Allah menenggelamkan Qorun beserta harta bendanya ke dalam bumi. Inilah balasan bagi orang yang terlalu cinta dunia dan lupa kepada Allah.
Firaun: Simbol Kekuasaan yang Menyombongkan Diri
Firaun dikenal sebagai raja Mesir yang zalim di zaman Nabi Musa ‘alaihissalam. Ia mengaku sebagai tuhan dan menindas Bani Israil.
Allah abadikan kesombongannya dalam firman-Nya:
“Maka Firaun berkata: ‘Akulah tuhanmu yang paling tinggi.’” (QS. An-Nazi‘at: 24)
Tidak cukup dengan itu, Firaun menolak dakwah Nabi Musa, bahkan mengejar Musa dan pengikutnya hingga ke tepi laut. Namun, Allah menenggelamkannya bersama bala tentaranya di Laut Merah.
Pelajaran dari Qorun dan Firaun
Dari kisah Qorun dan Firaun, ada beberapa pelajaran penting:
-
Kekayaan tanpa syukur akan menjerumuskan pada kesombongan.
-
Kekuasaan tanpa iman hanya melahirkan kezaliman.
-
Semua nikmat dunia akan hilang, sementara kesombongan hanya mengundang murka Allah.
-
Kesudahan orang yang menolak kebenaran adalah kehinaan di dunia dan akhirat.
Imam Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya menjelaskan bahwa kisah Qorun dan Firaun adalah peringatan bagi orang yang tertipu oleh harta dan jabatan. Tidak ada kekuatan yang bisa melawan azab Allah ketika kesombongan sudah menutupi hati.
Relevansi dalam Kehidupan Sehari-hari
Kita mungkin tidak sekaya Qorun atau sekuat Firaun, tetapi ujian serupa hadir dalam bentuk lain:
-
Saat diberi rezeki, apakah kita bersyukur atau merasa itu murni hasil usaha sendiri?
-
Saat diberi kedudukan, apakah kita adil atau malah berlaku sewenang-wenang?
-
Saat mendapat pujian, apakah kita tetap rendah hati atau menjadi sombong?
Kisah ini mengingatkan kita agar selalu menundukkan hati, bersyukur atas nikmat, dan mengakui bahwa segala kekuatan hanya milik Allah.
Penutup
Qorun hancur karena hartanya, Firaun binasa karena kekuasaannya. Dua-duanya menjadi simbol betapa kesombongan hanya membawa kebinasaan.
Mari kita ambil pelajaran: gunakan harta untuk kebaikan, gunakan kedudukan untuk menegakkan keadilan, dan gunakan hidup untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sebab, hanya dengan kerendahan hati dan iman, seseorang akan selamat di dunia dan di akhirat.
Posting Komentar untuk " Pelajaran Dari Kisah Firaun Dan Qorun"