Kemuliaan Penghafal Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ sebagai petunjuk hidup bagi umat manusia. Membacanya adalah ibadah, mempelajarinya adalah kemuliaan, dan menghafalkannya adalah karunia besar yang Allah berikan hanya kepada hamba-hamba terpilih. Para penghafal Al-Qur’an, atau biasa disebut huffazh, memiliki kedudukan yang sangat mulia dalam pandangan Islam, baik di dunia maupun di akhirat.
Kedudukan Mulia di Dunia
Orang yang menghafal Al-Qur’an mendapat penghormatan yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat suatu kaum dengan Al-Qur’an dan merendahkan yang lain dengannya.”
(HR. Muslim)
Hadits ini menegaskan bahwa siapa saja yang menjadikan Al-Qur’an sebagai bagian hidupnya, derajatnya akan diangkat oleh Allah. Para penghafal Al-Qur’an layak dijadikan imam dalam shalat, diberi kedudukan terhormat di tengah masyarakat, dan menjadi teladan dalam akhlak.
Keutamaan di Akhirat
Tidak hanya di dunia, para penghafal Al-Qur’an juga mendapat kemuliaan besar di akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Akan dikatakan kepada penghafal Al-Qur’an: ‘Bacalah dan naiklah! Bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya di dunia. Sesungguhnya kedudukanmu berada di akhir ayat yang engkau baca.’”
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Hadits ini menjelaskan bahwa kedudukan seorang penghafal Al-Qur’an di surga bergantung pada sejauh mana ia mampu menghafal dan mengamalkan ayat-ayat Allah.
Syafaat untuk Keluarga
Salah satu keistimewaan huffazh adalah bisa memberi syafaat bagi keluarganya. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa membaca Al-Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka Allah akan memakaikan kepada kedua orang tuanya mahkota dari cahaya pada hari kiamat, yang cahayanya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak ternilai harganya di dunia.”
(HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Betapa bahagianya seorang ayah dan ibu yang anaknya menjadi penghafal Al-Qur’an. Bukan hanya dirinya yang dimuliakan, tetapi keluarganya juga mendapat kehormatan besar di sisi Allah.
Kisah Para Huffazh
Banyak kisah nyata yang menggambarkan kemuliaan para penghafal Al-Qur’an. Dalam sejarah, para sahabat Rasulullah ﷺ sangat serius menghafal dan menjaga Al-Qur’an. Sebagian dari mereka bahkan gugur dalam pertempuran untuk membela Islam sambil tetap menjaga hafalan Al-Qur’an di dada mereka.
Di masa kini, kita juga bisa melihat banyak anak kecil yang dengan tekun menghafal 30 juz, meski usianya masih sangat belia. Fenomena ini menunjukkan bahwa Allah yang menjaga Al-Qur’an melalui dada para huffazh di seluruh dunia.
Tanggung Jawab Besar
Namun, menghafal Al-Qur’an bukan hanya soal kemuliaan, melainkan juga tanggung jawab besar. Rasulullah ﷺ pernah mengingatkan bahwa sebaik-baiknya orang adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya. Artinya, seorang huffazh bukan hanya menjaga hafalan, tetapi juga berusaha mengamalkan dan menyebarkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.
Imam Nawawi menegaskan dalam Al-Tibyan fi Adab Hamalat Al-Qur’an bahwa seorang penghafal harus memiliki akhlak mulia, menjaga lisannya dari perkataan sia-sia, serta menampilkan perilaku yang sesuai dengan ajaran Al-Qur’an. Dengan begitu, hafalan yang ada di dada benar-benar tercermin dalam akhlak dan perbuatan.
Inspirasi Bagi Kita
Menghafal Al-Qur’an memang jalan mulia, tetapi bukan berarti hanya para huffazh yang mendapat pahala. Setiap muslim yang membaca, mempelajari, dan berusaha mendekatkan diri dengan Al-Qur’an pun akan mendapat kebaikan yang banyak. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa membaca satu huruf dari Kitabullah, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan ‘Alif Lam Mim’ itu satu huruf, melainkan Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf.”
(HR. Tirmidzi)
Hadits ini mengingatkan bahwa meski kita belum mampu menghafal seluruh Al-Qur’an, membaca dan mempelajari sebagian ayat pun sudah sangat bernilai.
Penutup
Kemuliaan penghafal Al-Qur’an adalah anugerah besar dari Allah. Mereka diberi kedudukan tinggi di dunia, derajat mulia di akhirat, serta syafaat untuk keluarganya. Namun, kemuliaan itu juga disertai tanggung jawab besar untuk menjaga hafalan, mengamalkan ajarannya, dan menebarkan cahaya Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kita semua, jadikanlah para penghafal Al-Qur’an sebagai inspirasi. Meski tidak semua mampu menghafal 30 juz, kita tetap bisa meneladani semangat mereka dengan rajin membaca, mempelajari, dan berusaha mengamalkan ayat-ayat Allah dalam kehidupan. Dengan begitu, cahaya Al-Qur’an akan selalu hadir menerangi hati dan perjalanan hidup kita.
Ditulis oleh: Tim Islam Media
Terangi masa depan dengan cahaya Al-Qur'an. Satu gedung bisa melahirkan ribuan penghafal yang akan menjaga kalam Allah. Lewat ekspedisi Iman dari Kata ke Amal, IslamMedia.com ingin membangun Gedung Penghafal Al-Qur'an di pelosok negeri. Bantu anak-anak menjadi generasi Qur'ani..
Ayo donasi via amalsholeh
Posting Komentar untuk "Kemuliaan Para Penghafal Al-Qur’an"