Teladan Kesabaran Nabi Muhammad SAW Saat Dilempari Batu
Setiap manusia pasti menghadapi ujian, termasuk para nabi dan rasul. Nabi Muhammad ﷺ, manusia paling mulia, pun tidak luput dari ujian berat dalam dakwahnya. Salah satu kisah yang paling menyentuh hati adalah ketika beliau dilempari batu oleh penduduk Thaif. Dari peristiwa ini, kita bisa mengambil teladan tentang kesabaran, kasih sayang, dan keteguhan hati dalam menghadapi cobaan.
Kisah Nabi Muhammad ﷺ di Thaif
Setelah wafatnya Abu Thalib dan Khadijah radhiyallahu ‘anha, Nabi ﷺ kehilangan dua sosok pelindung dan pendukung terbesarnya. Dalam sejarah, tahun itu dikenal dengan ‘Aam al-Huzn (Tahun Kesedihan).
Beliau lalu pergi ke Thaif untuk mencari dukungan dalam menyebarkan Islam. Namun, bukan sambutan hangat yang beliau dapatkan. Penduduk Thaif justru menolak dakwah beliau dengan cara kasar. Anak-anak dan budak-budak disuruh mengejek, bahkan melempari beliau dengan batu. Hingga tubuh beliau terluka, kaki berdarah, dan kondisi fisik sangat lemah.
Doa Nabi Muhammad ﷺ
Dalam keadaan penuh luka dan kesedihan, Nabi ﷺ mengadu kepada Allah dengan doa yang penuh keikhlasan:
"Ya Allah, kepada-Mu aku mengadukan lemahnya kekuatanku, sedikitnya kemampuanku, dan hinanya aku di mata manusia. Wahai Tuhan Yang Maha Penyayang, Engkaulah Rabb orang-orang yang tertindas. Kepada siapa Engkau serahkan aku? Kepada orang jauh yang bermuka masam kepadaku? Atau kepada musuh yang menguasai urusanku? Jika Engkau tidak murka kepadaku, aku tidak peduli. Namun ampunan-Mu lebih luas bagiku."
Doa ini menunjukkan betapa Nabi ﷺ tetap bersandar kepada Allah, meski manusia menolak beliau.
Kasih Sayang Nabi ﷺ
Setelah kejadian itu, Malaikat Jibril datang membawa perintah dari Allah. Malaikat penjaga gunung menawarkan untuk membalikkan dua gunung dan menghancurkan penduduk Thaif. Namun, Rasulullah ﷺ menolak balasan itu. Beliau bersabda:
"Aku berharap semoga Allah mengeluarkan dari keturunan mereka orang-orang yang menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Inilah puncak kesabaran dan kasih sayang Nabi ﷺ. Walau disakiti, beliau tetap mendoakan kebaikan untuk orang-orang yang menyakitinya.
Hikmah dari Kisah Thaif
Kisah ini memberikan banyak pelajaran bagi kita, di antaranya:
-
Kesabaran adalah kunci dakwah dan kehidupan. Nabi ﷺ tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.
-
Kasih sayang melampaui amarah. Walau dilukai, beliau tetap mendoakan kebaikan.
-
Jangan mudah putus asa. Meski ditolak, Nabi ﷺ tetap melanjutkan dakwahnya hingga Islam menyebar ke seluruh dunia.
-
Pertolongan Allah selalu dekat. Saat manusia menolak, Allah hadirkan malaikat untuk menghibur beliau.
Teladan dalam Kehidupan Sehari-hari
Kisah ini tidak hanya menjadi sejarah, tetapi juga cermin bagi kehidupan kita:
-
Saat dihina atau dicemooh, jangan mudah marah. Belajarlah menahan diri.
-
Saat menghadapi kesulitan, jangan berputus asa. Ingatlah selalu doa Nabi ﷺ di Thaif.
-
Saat disakiti, cobalah memaafkan dan mendoakan orang yang menyakiti kita.
Penutup
Kesabaran Nabi Muhammad ﷺ di Thaif adalah teladan yang abadi. Beliau mengajarkan bahwa kekuatan seorang mukmin bukan diukur dari seberapa besar ia membalas dendam, tetapi seberapa besar ia mampu menahan amarah dan tetap bersabar.
Semoga kita bisa meneladani kesabaran Rasulullah ﷺ dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menjadi hamba yang dicintai Allah dan Rasul-Nya.
Ditulis oleh: Tim Islam Media
Terangi masa depan dengan cahaya Al-Qur'an. Satu gedung bisa melahirkan ribuan penghafal yang akan menjaga kalam Allah. Lewat ekspedisi Iman dari Kata ke Amal, IslamMedia.com ingin membangun Gedung Penghafal Al-Qur'an di pelosok negeri. Bantu anak-anak menjadi generasi Qur'ani..
Ayo donasi via amalsholeh
Posting Komentar untuk "Teladan Kesabaran Nabi Muhammad SAW "