Asal Usul Munculnya Kelompok Syiah
Pendahuluan
Syiah adalah salah satu kelompok besar dalam sejarah Islam yang hingga kini masih ada dan berkembang. Namun, asal-usul munculnya Syiah bukanlah sesuatu yang tiba-tiba, melainkan melalui rangkaian peristiwa sejarah yang penuh dinamika. Mengetahui akar sejarah Syiah penting agar kita bisa memahami perbedaan mendasar antara Syiah dan Ahlus Sunnah wal Jamaah.
Pemicu Awal Munculnya Syiah
Munculnya Syiah berawal dari persoalan politik pasca wafatnya Rasulullah ﷺ pada tahun 11 H. Umat Islam kala itu berdebat mengenai siapa yang paling berhak memimpin.
Sebagian besar sahabat sepakat membaiat Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu sebagai khalifah. Namun, sekelompok kecil berpendapat bahwa Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu lebih berhak karena kedekatannya dengan Nabi ﷺ sebagai sepupu sekaligus menantu.
Dari perbedaan inilah benih-benih Syiah mulai muncul, meski pada awalnya belum berbentuk kelompok yang jelas.
Peran Abdullah bin Saba’
Tokoh yang sering disebut dalam sejarah awal kemunculan Syiah adalah Abdullah bin Saba’, seorang Yahudi dari Yaman yang pura-pura masuk Islam. Ia kemudian menyebarkan gagasan bahwa Ali adalah penerus Nabi ﷺ yang sah, bahkan menyebarkan ide-ide ekstrem seperti keyakinan adanya sifat ketuhanan pada Ali.
Ibnu Taimiyah dalam Minhaj as-Sunnah (1/20) menegaskan bahwa Abdullah bin Saba’ memiliki peran besar dalam menanamkan benih ajaran Syiah ekstrem. Pandangan ini juga dikuatkan oleh Ibn Katsir dalam Al-Bidayah wa an-Nihayah (7/167).
Peristiwa Penting yang Memperkuat Gerakan Syiah
-
Wafatnya Utsman bin Affan (35 H)
Setelah terbunuhnya Khalifah Utsman, situasi politik umat Islam memanas. Sebagian kelompok menuntut agar Ali segera diangkat sebagai khalifah. Peristiwa ini membuat pengikut Ali semakin solid. -
Perang Jamal (36 H)
Pertempuran antara pasukan Ali melawan pasukan Aisyah, Thalhah, dan Zubair. Meski konflik ini bukan persoalan akidah, Syiah menjadikannya sebagai bukti “kezaliman” pihak lain terhadap Ali. -
Perang Shiffin (37 H)
Pertempuran antara pasukan Ali dan pasukan Muawiyah bin Abi Sufyan. Peristiwa tahkim (arbitrase) setelah perang semakin memperuncing perpecahan. Dari sinilah, loyalis Ali mulai mengidentifikasi diri sebagai Syiah Ali. -
Tragedi Karbala (61 H)
Puncak emosional lahirnya Syiah sebagai gerakan kuat terjadi saat Husain bin Ali, cucu Rasulullah ﷺ, terbunuh secara tragis di Karbala. Sejak itu, peringatan Asyura menjadi ritual penting Syiah, sekaligus simbol pengorbanan Ahlul Bait.
Tokoh-Tokoh Penting dalam Perkembangan Syiah Awal
-
Abdullah bin Saba’ – tokoh Yahudi dari Yaman yang pura-pura masuk Islam dan dianggap sebagai pencetus ide bahwa kepemimpinan harus eksklusif pada keturunan Nabi ﷺ. Ia juga menyebarkan gagasan ekstrem seperti pengkultusan Ali.
-
Al-Mukhtar ats-Tsaqafi – pemimpin pemberontakan di Kufah setelah tragedi Karbala, yang mengaku berjuang membela darah Husain.
-
Abu Muslim al-Khurasani – tokoh yang memainkan peran penting dalam revolusi Abbasiyah, dengan memanfaatkan isu Ahlul Bait untuk menarik dukungan.
-
Para pengikut fanatik di Kufah – sekelompok masyarakat Irak yang dikenal mudah dipengaruhi propaganda politik, sehingga menjadi basis kuat munculnya berbagai sekte Syiah.
Perkembangan Syiah Setelah Itu
Seiring berjalannya waktu, Syiah berkembang menjadi berbagai sekte, seperti Syiah Zaidiyah, Syiah Ismailiyah, dan Syiah Itsna Asyariah (Imamiyah Dua Belas Imam) yang kini paling dominan di Iran, Irak, dan Lebanon.
Pada masa modern, Syiah tidak hanya menjadi aliran teologis, tetapi juga kekuatan politik. Iran, misalnya, menjadikan Syiah Imamiyah sebagai ideologi negara.
Kesimpulan
Syiah muncul dari perbedaan pandangan politik pasca wafatnya Rasulullah ﷺ, diperkuat oleh konflik besar seperti terbunuhnya Utsman, Perang Shiffin, dan tragedi Karbala. Tokoh seperti Abdullah bin Saba’ berperan besar dalam memicu ajaran ekstrem Syiah, meskipun kemudian berkembang dengan melibatkan peristiwa dan tokoh lain.
Ahlus Sunnah wal Jamaah menghormati Ali dan Ahlul Bait, tetapi menolak pengkultusan berlebihan yang menjadikan mereka lebih dari manusia biasa.
Referensi Kitab
-
Ibn Katsir, Al-Bidayah wa an-Nihayah, jilid 7.
-
Ath-Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jilid 3.
-
Ibnu Taimiyah, Minhaj as-Sunnah an-Nabawiyyah, jilid 1.
-
Asy-Syahrastani, Al-Milal wa an-Nihal.
-
Az-Zahabi, Siyar A‘lam an-Nubala’.
Ditulis oleh: Tim Islam Media
Terangi masa depan dengan cahaya Al-Qur'an. Satu gedung bisa melahirkan ribuan penghafal yang akan menjaga kalam Allah. Lewat ekspedisi Iman dari Kata ke Amal, IslamMedia.com ingin membangun Gedung Penghafal Al-Qur'an di pelosok negeri. Bantu anak-anak menjadi generasi Qur'ani..
Ayo donasi via amalsholeh
Posting Komentar untuk "Asal Usul Munculnya Kelompok Syiah"