Apa yang Harus Anak Pelajari di Usia 7–10 Tahun dalam Pandangan Islam
Pendahuluan
Masa anak-anak adalah fase emas (golden age) dalam kehidupan manusia. Pada usia 7–10 tahun, anak sedang berada di puncak perkembangan akal, emosi, dan rasa ingin tahu. Islam memberikan perhatian besar pada fase ini, sebab pendidikan yang baik sejak dini akan membekas sepanjang hidup. Allah berfirman:
“Maka hadapkanlah wajahmu kepada agama dengan lurus; fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.”
(QS. Ar-Rum: 30).
Ayat ini menjelaskan bahwa anak lahir dalam keadaan fitrah, bersih, dan siap menerima pendidikan. Maka orang tua memiliki kewajiban besar untuk mengajarkan nilai-nilai Islam sejak usia dini.
Pendidikan Ibadah
1. Shalat
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat pada usia tujuh tahun, dan pukullah mereka (dengan pukulan mendidik, bukan menyakiti) bila mereka meninggalkannya pada usia sepuluh tahun, serta pisahkanlah tempat tidur mereka.”
(HR. Abu Dawud no. 495, Ahmad no. 6689).
Hadits ini menjadi dasar utama bahwa shalat wajib mulai diajarkan sejak anak berusia 7 tahun. Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menjelaskan bahwa pembiasaan ibadah sejak kecil menumbuhkan rasa cinta kepada Allah dan menjadikan anak disiplin terhadap kewajiban.
Tips praktis untuk orang tua:
-
Jadikan shalat sebagai aktivitas keluarga, bukan sekadar kewajiban.
-
Ajak anak shalat berjamaah di masjid agar terbiasa.
-
Beri hadiah atau pujian sederhana ketika anak berhasil shalat lima waktu.
2. Puasa
Walau kewajiban puasa berlaku saat baligh, anak usia 7–10 tahun bisa mulai dilatih. Ibn Qayyim al-Jauziyyah dalam Tuhfatul Maudud menegaskan bahwa latihan bertahap membuat anak lebih siap ketika baligh.
Contoh latihan:
-
Anak diajak puasa setengah hari.
-
Secara bertahap ditingkatkan sampai sehari penuh.
-
Orang tua memberi motivasi dengan kisah anak sahabat yang sudah berpuasa.
3. Membaca dan Menghafal Al-Qur’an
Pada usia ini anak sudah mampu membaca Al-Qur’an dengan lebih serius. Imam Nawawi dalam At-Tibyan fi Adab Hamalat al-Qur’an menekankan pentingnya mengajarkan adab dan bacaan Al-Qur’an sejak kecil.
Selain membaca, anak juga bisa dikenalkan dengan makna sederhana ayat, misalnya tentang surga, neraka, dan kisah para nabi, agar hatinya lebih dekat kepada iman.
Pendidikan Akhlak
1. Adab kepada Orang Tua
Allah berfirman:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya.”
(QS. Al-Ankabut: 8).
Anak perlu dibiasakan berbicara sopan, membantu orang tua, dan mendoakan mereka.
2. Adab kepada Guru dan Teman
Dr. Abdullah Nashih Ulwan dalam Tarbiyatul Aulad fil Islam menjelaskan bahwa anak usia sekolah dasar sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Karena itu, membiasakan sikap jujur, tidak berbohong, serta menghormati guru menjadi hal penting.
3. Adab Sehari-hari
Seperti adab makan dengan tangan kanan, membaca doa, menjaga kebersihan, dan mengucapkan salam. Imam Nawawi dalam Al-Adzkar mengumpulkan banyak doa harian yang mudah diajarkan sejak usia ini.
Pendidikan Tanggung Jawab
Anak usia 7–10 tahun perlu dilatih untuk memiliki tanggung jawab pribadi. Ibn Khaldun dalam Muqaddimah menyinggung pentingnya pendidikan bertahap sesuai usia anak.
Contoh tanggung jawab yang bisa diajarkan:
-
Menjaga kebersihan diri (mandi, wudhu, pakaian).
-
Merapikan barang-barang pribadi.
-
Membantu pekerjaan rumah sederhana.
-
Memelihara amanah kecil, misalnya menjaga uang belanja atau menyampaikan pesan.
Pendidikan Sosial dan Spiritualitas
1. Kisah Sahabat Kecil
Anak-anak belajar lebih cepat melalui kisah. Misalnya:
-
Abdullah bin Abbas yang sejak kecil didoakan Nabi ﷺ agar diberi pemahaman agama.
-
Anas bin Malik yang melayani Rasulullah ﷺ sejak usia muda dan tumbuh menjadi sahabat yang berilmu.
2. Nilai Ukhuwah
Anak usia ini perlu dikenalkan dengan pentingnya ukhuwah Islamiyah, saling menghormati sesama muslim, dan peduli pada yang lemah.
3. Membentuk Kepribadian Muslim
Orang tua bisa menanamkan identitas muslim pada anak dengan:
-
Membiasakan salam.
-
Mengenalkan syiar Islam (masjid, adzan, doa).
-
Memberikan role model teladan.
Tantangan Orang Tua Zaman Sekarang
-
Gadget dan Media Sosial
Anak di era modern cepat sekali terpapar teknologi. Orang tua perlu membatasi penggunaan gadget dan mengarahkan pada konten islami. -
Pergaulan Bebas
Sejak kecil, anak perlu diarahkan agar memilih teman yang baik. Nabi ﷺ bersabda:
“Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk seperti penjual minyak wangi dan pandai besi...”
(HR. Bukhari no. 2101, Muslim no. 2628).
-
Keseimbangan Disiplin dan Kasih Sayang
Pendidikan tidak boleh hanya keras atau hanya memanjakan. Ulama salaf menekankan bahwa orang tua harus adil: menegur dengan kasih sayang, memberi hadiah, dan sesekali memberi hukuman mendidik bila anak melalaikan ibadah.
Kesimpulan
Usia 7–10 tahun adalah masa emas pembentukan iman, ibadah, akhlak, dan tanggung jawab. Islam mengajarkan agar anak pada usia ini sudah mulai terbiasa shalat, dilatih puasa, membaca Al-Qur’an, serta dibiasakan beradab mulia. Orang tua memiliki peran sentral dalam mendidik, membimbing, dan mendukung pertumbuhan anak sesuai tuntunan Islam.
Referensi
-
Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin
-
Ibn Qayyim al-Jauziyyah, Tuhfatul Maudud bi Ahkamil Maulud
-
Imam an-Nawawi, Al-Adzkar dan At-Tibyan fi Adab Hamalat al-Qur’an
-
Ibn Khaldun, Muqaddimah
-
Abdullah Nashih Ulwan, Tarbiyatul Aulad fil Islam
-
Muhammad Fauzil Adhim, Positive Parenting Islami
-
Yusuf al-Qaradawi, Tarbiyah al-Abna’ fil Islam
Ditulis oleh: Tim Islam Media
Terangi masa depan dengan cahaya Al-Qur'an. Satu gedung bisa melahirkan ribuan penghafal yang akan menjaga kalam Allah. Lewat ekspedisi Iman dari Kata ke Amal, IslamMedia.com ingin membangun Gedung Penghafal Al-Qur'an di pelosok negeri. Bantu anak-anak menjadi generasi Qur'ani..
Ayo donasi via amalsholeh
Posting Komentar untuk "Apa Yang Harus Anak Pelajari Di Usia 7-10 tahun Dalam Pandangan Islam "