Mengisi Waktu Luang dengan Hal yang Bernilai
Waktu Adalah Amanah dari Allah ﷻ
Waktu merupakan amanah besar dari Allah ﷻ. Setiap detik yang kita miliki bukan sekadar angka yang lewat begitu saja, melainkan nikmat yang akan dimintai pertanggungjawaban. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Ada dua kenikmatan yang banyak dilalaikan manusia, yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang." (HR. Bukhari)
Sering kali kita menyia-nyiakan waktu luang dengan merasa masih panjang umur, hingga lupa bahwa ajal bisa datang kapan saja. Padahal, waktu yang sudah hilang tidak akan pernah bisa kembali.
Waktu Luang yang Sering Terbuang
Di era digital saat ini, banyak orang—baik anak-anak maupun dewasa—terjebak dalam penggunaan gadget, media sosial, atau game online. Berjam-jam waktu terbuang untuk scroll layar tanpa tujuan, sementara mushaf Al-Qur’an tetap tertutup, hafalan terbengkalai, dan ibadah sering diabaikan.
Yang lebih mengkhawatirkan, ada yang terbiasa meninggalkan sholat hingga merasa biasa saja. Padahal, sholat adalah tiang agama. Jika tiang roboh, maka runtuhlah bangunannya. Hati yang tidak peduli lagi dengan sholat adalah tanda kerasnya hati—dan itu merupakan musibah yang jauh lebih berbahaya daripada musibah dunia.
Mengubah Waktu Luang Menjadi Ladang Amal
Islam tidak melarang kita beristirahat, bermain, atau melakukan aktivitas duniawi. Namun, semua itu hendaknya tidak melalaikan kita dari tujuan utama hidup: beribadah kepada Allah ﷻ. Waktu luang justru bisa menjadi kesempatan memperbanyak pahala bila digunakan dengan benar.
Beberapa cara yang bisa kita lakukan antara lain:
1. Membaca, Mentadaburi, dan Menghafal Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah petunjuk hidup yang wajib selalu dekat dengan seorang muslim. Membacanya dengan tartil, memperhatikan tajwid, lalu mentadabburi maknanya adalah ibadah mulia. Dari tadabbur lahir semangat untuk menghafal, sehingga Al-Qur’an senantiasa terjaga dalam hati dan diamalkan.
Allah ﷻ berfirman:
“Maka tidakkah mereka mentadaburi Al-Qur’an?” (QS. An-Nisa [4]:82)
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
2. Tadabbur Alam
Mengisi waktu luang bisa dilakukan dengan berjalan di alam terbuka, menikmati langit, pepohonan, dan hembusan angin sambil merenungkan kebesaran Allah. Tadabbur alam menumbuhkan rasa syukur, melembutkan hati, serta memperkuat keyakinan akan kekuasaan-Nya.
3. Kebersamaan dengan Keluarga dan Silaturahim
Bercengkerama dengan orang tua, bermain dengan anak, atau makan bersama dengan penuh kasih sayang bisa bernilai ibadah bila diniatkan menjaga kasih sayang. Silaturahim dengan kerabat, sahabat, atau tetangga juga sangat dianjurkan. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahim.” (HR. Bukhari-Muslim)
4. Membaca Buku Bermanfaat & Menuntut Ilmu
Membaca buku agama maupun ilmu dunia yang bermanfaat memperluas wawasan sekaligus menambah amal. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
5. Membantu Orang Tua dan Sesama
Waktu luang bisa diisi dengan membantu pekerjaan rumah, menolong orang tua, atau berbuat baik kepada tetangga. Meski sederhana, amalan ini bernilai besar di sisi Allah.
6. Olahraga dan Menjaga Kesehatan
Menjaga kesehatan adalah bagian dari ibadah. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Mukmin yang kuat lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah.” (HR. Muslim)
Olahraga dengan niat menjaga kesehatan agar bisa lebih optimal beribadah akan mendatangkan pahala.
Pesan Ulama tentang Waktu
Beberapa ulama sahabat telah mengingatkan kita tentang pentingnya waktu:
-
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu:
“Waktu itu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memotongnya, maka ia akan memotongmu.”
-
Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu:
“Aku membenci melihat seseorang yang tidak punya pekerjaan di dunia dan tidak beramal untuk akhirat.”
Pesan ini menjadi peringatan agar waktu kosong jangan disia-siakan, melainkan harus diisi dengan sesuatu yang bernilai.
Penutup
Seorang muslim yang cerdas tidak akan membiarkan waktunya terbuang sia-sia. Ia akan menjadikan Al-Qur’an sebagai prioritas, memperbanyak silaturahim, berdzikir, menuntut ilmu, membantu sesama, hingga berolahraga dengan niat menjaga kesehatan. Dengan begitu, waktu luang bukan sekadar istirahat tanpa arti, melainkan ladang amal yang hasilnya akan dipanen di akhirat kelak.
Semoga Allah ﷻ menjadikan kita hamba yang pandai mensyukuri waktu, mengisinya dengan amal shalih, serta menjauhkannya dari kesia-siaan.
Ditulis oleh: Usth Sukma
Terangi masa depan dengan cahaya Al-Qur'an. Satu gedung bisa melahirkan ribuan penghafal yang akan menjaga kalam Allah. Lewat ekspedisi Iman dari Kata ke Amal, IslamMedia.com ingin membangun Gedung Penghafal Al-Qur'an di pelosok negeri. Bantu anak-anak menjadi generasi Qur'ani..
Ayo donasi via amalsholeh
Posting Komentar untuk "Mengisi Waktu Luang dengan Amalan Bernilai di Sisi Allah"