Bahaya Meninggalkan Salat: Dosa Besar dan Ancaman Neraka Jahanam

 

Bahaya Meninggalkan Salat: Dosa Besar dan Konsekuensi Akhirat

Salat adalah tiang agama dan ibadah paling penting bagi umat Islam. Ia bukan sekadar rutinitas lima kali sehari, melainkan penanda utama seorang muslim dalam menjaga hubungan dengan Allah SWT.

Namun, masih banyak orang yang menyepelekan kewajiban ini, bahkan ada yang sengaja meninggalkannya. Padahal, meninggalkan salat termasuk dosa besar dengan konsekuensi yang berat, baik di dunia maupun di akhirat.

Dalam Al-Qur’an, orang yang meremehkan salat bahkan disamakan dengan sifat munafik, dan ancamannya adalah neraka Jahanam.

Mengapa Meninggalkan Salat Termasuk Dosa Besar?

Tidak ada ibadah yang disebutkan berulang kali dalam Al-Qur’an seperti salat. Kewajiban ini adalah wujud nyata pengakuan seorang hamba kepada Tuhannya.

Orang yang meninggalkan salat berarti telah menolak salah satu rukun Islam yang paling utama. Rasulullah ﷺ bahkan menyebutkan:

“Pemisah antara iman dan kufur adalah salat.”

Karena itu, meninggalkan salat dengan sengaja dianggap sebagai bentuk pengkhianatan terhadap akidah.

Peringatan Al-Qur’an tentang Orang yang Meremehkan Salat

Allah SWT berfirman:

“Maka celakalah bagi orang-orang yang salat, yaitu mereka yang lalai dari salatnya.”
(QS. Al-Ma’un: 4–5)

Ayat ini menegaskan bahwa bahkan orang yang salat dengan asal-asalan saja diancam dengan kecelakaan. Apalagi mereka yang benar-benar meninggalkan salat, tentu ancamannya jauh lebih keras.

Dalam ayat lain, orang yang melalaikan salat disebut memiliki sifat munafik—sifat yang sangat tercela dalam Islam. Hal ini menunjukkan betapa besar dosa bagi mereka yang menyepelekan kewajiban utama ini.

Neraka Jahanam: Konsekuensi Meninggalkan Salat

Salah satu konsekuensi meninggalkan salat adalah dimasukkan ke dalam neraka Jahanam.

Allah berfirman:

“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?”
Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat.”
(QS. Al-Muddatsir: 42–43)

Ancaman ini bukan sekadar simbolik, melainkan penegasan bahwa salat adalah batas minimum ketaatan seorang muslim. Tanpa salat, hubungan dengan Allah terputus dan benteng iman menjadi rapuh.

Salat sebagai Pilar Utama Keimanan

Salat bukan hanya kewajiban, tetapi juga penguat iman. Dengan menjaga salat lima waktu, seorang muslim membangun kedisiplinan spiritual, memperkuat akidah, dan membersihkan diri dari sifat munafik.

Sebaliknya, ketika seseorang mulai menyepelekan salat, imannya perlahan melemah. Inilah awal dari keruntuhan spiritual yang berbahaya.

Pesan Penting: Jangan Remehkan Salat

Agar tidak terjerumus dalam dosa besar ini, ada beberapa hal yang perlu kita tanamkan:

  • Salat adalah identitas seorang muslim – tanpa salat, iman menjadi rapuh.

  • Meninggalkan salat berarti menentang perintah Allah secara terang-terangan.

  • Meremehkan salat bisa merusak akidah dan menjerumuskan ke sifat munafik.

  • Ancaman neraka Jahanam nyata adanya, bukan sekadar peringatan.

  • Salat adalah benteng jiwa – ia menjaga hati, pikiran, dan amal seorang muslim.

Kesimpulan

Meninggalkan salat dengan sengaja adalah dosa besar yang tidak boleh diremehkan. Al-Qur’an dan hadis Nabi ﷺ telah memberikan peringatan tegas: orang yang menyepelekan salat akan mendapatkan konsekuensi berat, bahkan ancaman neraka Jahanam.

Karena itu, kewajiban ini harus dijaga dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Menegakkan salat bukan hanya tanda ketaatan, tetapi juga bukti kuatnya iman seorang muslim.

Dengan menjaga salat, kita bukan hanya terhindar dari siksa, tetapi juga memperoleh ketenangan jiwa, keberkahan hidup, dan kekuatan iman.

Ditulis Oleh: Ust Muhammad Romdon

Terangi masa depan dengan cahaya Al-Qur'an. Satu gedung bisa melahirkan ribuan penghafal yang akan menjaga kalam Allah. Lewat ekspedisi Iman dari Kata ke Amal, IslamMedia.com ingin membangun Gedung Penghafal Al-Qur'an di pelosok negeri. Bantu anak-anak menjadi generasi Qur'ani..

Ayo donasi via amalsholeh

Posting Komentar untuk "Bahaya Meninggalkan Salat: Dosa Besar dan Ancaman Neraka Jahanam"