Bersyukur yang Benar Menurut Islam
Refleksi Hati, Lisan, dan Perbuatan agar Nikmat Semakin Berkah
Syukur adalah akhlak mulia yang sangat ditekankan dalam Islam. Nikmat Allah ﷻ — mulai dari iman, kesehatan, keluarga, hingga udara yang kita hirup — semuanya wajib kita syukuri dengan sepenuh hati, lisan, dan perbuatan. Tanpa syukur, nikmat akan terasa kurang, hati menjadi sempit, dan keberkahan bisa hilang.
Makna Syukur yang Sebenarnya
Secara bahasa, syukur berarti mengucapkan terima kasih dan memuji pemberi nikmat atas kebaikan yang diberikan. Dalam Islam, syukur mencakup tiga dimensi utama:
-
Syukur dengan Hati
Mengakui dengan penuh kesadaran bahwa semua nikmat berasal dari Allah, bukan semata hasil usaha sendiri. Menjauhkan diri dari sikap sombong dan merasa semua karena diri sendiri. -
Syukur dengan Lisan
Mengucapkan pujian dan terima kasih kepada Allah dan juga kepada manusia yang menjadi perantara nikmat. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barangsiapa tidak berterima kasih kepada manusia, maka ia tidak bersyukur kepada Allah."
(HR. Abu Dawud no. 4811, dinilai hasan oleh al-Albani) -
Syukur dengan Perbuatan
Menggunakan nikmat yang dimiliki untuk taat kepada Allah dan berbuat kebaikan. Misalnya menggunakan harta untuk sedekah, waktu untuk ibadah, ilmu untuk mengajar, dan tenaga untuk membantu orang lain.
Syukur Sebab Bertambahnya Nikmat
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:
"Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; dan jika kamu mengingkari (nikmat), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.’"
(QS. Ibrahim: 7)
Ayat ini menunjukkan bahwa syukur adalah sebab nikmat bertambah, sedangkan kufur nikmat mengundang azab.
Syukur dalam Keadaan Lapang dan Sempit
Islam mengajarkan agar kita bersyukur tidak hanya saat dalam keadaan senang, tetapi juga saat menghadapi kesulitan dan ujian. Nabi ﷺ bersabda:
“Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya, dan itu tidak terjadi kecuali pada orang mukmin. Jika ia mendapat kesenangan ia bersyukur, maka itu baik baginya, dan jika ia ditimpa kesusahan ia bersabar, maka itu baik baginya.”
(HR. Muslim no. 2999)
Hikmah di Balik Musibah
Musibah bukan semata ujian yang menyakitkan, tapi juga membawa hikmah besar:
-
Penghapus dosa
Nabi ﷺ bersabda:
"Tidaklah seorang Muslim tertimpa musibah—baik itu kelelahan, penyakit, kesedihan, kesusahan, gangguan, maupun kepedihan bahkan duri yang menusuknya—kecuali Allah akan menghapus sebagian dosa-dosanya karenanya."
(HR. Bukhari no. 5641, Muslim no. 2573) -
Menguatkan iman
Musibah mengajarkan kita untuk bergantung kepada Allah dan tidak sombong. -
Mendidik hati untuk sabar dan bersyukur
Dengan ujian, kita semakin menghargai nikmat dan belajar sabar. -
Menaikkan derajat di sisi Allah
Kesabaran dalam musibah menjadi sebab peningkatan kedudukan di surga.
Kisah Teladan tentang Syukur
Rasulullah ﷺ dan Shalat Malamnya
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:
“Aku melihat Rasulullah ﷺ shalat malam sampai kedua kakinya bengkak. Aku bertanya: ‘Mengapa engkau melakukan ini padahal Allah sudah mengampuni dosa-dosamu yang lalu dan yang akan datang?’ Rasulullah menjawab:
'Tidakkah aku menjadi hamba yang bersyukur?’”
(HR. Bukhari no. 4836, Muslim no. 2820)
Doa Abu Hurairah dalam Bersyukur
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berdoa:
“Ya Allah, tolonglah aku untuk mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan memperbaiki ibadahku kepada-Mu.”
(HR. Abu Dawud no. 1522, shahih)
Umar bin Khattab dan Musibah
Umar bin Khattab berkata ketika tertimpa musibah:
“Aku bersyukur atas tiga hal: musibah ini tidak lebih besar, aku masih diberi kesabaran, dan aku berharap pahala dari Allah.”
(Diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi dalam Shifat ash-Shafwah, 1/277)
Contoh Praktis Bersyukur dalam Kehidupan Sehari-hari
-
Mengucapkan Alhamdulillah setiap mendapat rezeki dan menggunakan untuk kebaikan, seperti sedekah.
-
Bersabar dan berdoa saat menghadapi kesulitan, memandang musibah sebagai penghapus dosa.
-
Mengucapkan terima kasih kepada orang yang membantu, sebagai wujud syukur lisan.
-
Memanfaatkan waktu untuk beribadah dan menuntut ilmu.
-
Menjaga lidah dari keluhan berlebihan, karena itu tanda kurang syukur.
Kutipan Ulama tentang Syukur
-
Imam Al-Ghazali berkata:
“Syukur adalah kunci segala kebaikan dan akar dari semua keberkahan.” -
Ibnu Qayyim rahimahullah mengatakan:
“Syukur adalah pengakuan dengan hati, pengucapan dengan lisan, dan perbuatan dengan anggota badan.”
Doa Agar Menjadi Hamba yang Bersyukur
اللَّهُمَّ اجعلني لك شَكَّارًا، لك ذَكَّارًا، لك رَهَّابًا، لك مِطْواعًا، لك مُخْبِتًا، إليك أَوَّاهًا مُنِيبًا، ربِّ تَقَبَّل تَوْبَتي، واغسل حَوْبَتي، وأجب دعوتي، وثَبِّت حُجَّتي، واهدِ قَلْبي، وسدِّد لساني، واسْلُل سَخِيمَةَ قَلْبي
"Ya Allah, jadikanlah aku banyak bersyukur kepada-Mu, banyak mengingat-Mu, takut kepada-Mu, taat kepada-Mu, rendah hati kepada-Mu, kembali kepada-Mu. Terimalah tobatku, bersihkan dosaku, kabulkan doaku, teguhkan hujjahku, tunjukkan hatiku, luruskan lisanku, dan hilangkan kebencian dari hatiku."
(HR. An-Nasa’i no. 1304, Ahmad no. 18016, shahih)
Penutup: Ajakan dan Motivasi
Syukur adalah kunci kehidupan yang penuh keberkahan. Mari kita rawat syukur di hati, lisan, dan perbuatan. Mulailah dari hal kecil: ucapkan Alhamdulillah atas setiap nikmat, gunakan nikmat untuk kebaikan, dan sabar saat diuji. Dengan begitu, hidup kita menjadi penuh rahmat dan limpahan nikmat dari Allah ﷻ.
Semoga Allah menjadikan kita hamba yang pandai bersyukur, bertambah iman, dan diberi keteguhan di jalan-Nya. Aamiin.
Ditulis oleh: Usth Sukma
Terangi masa depan dengan cahaya Al-Qur'an. Satu gedung bisa melahirkan ribuan penghafal yang akan menjaga kalam Allah. Lewat ekspedisi Iman dari Kata ke Amal, IslamMedia.com ingin membangun Gedung Penghafal Al-Qur'an di pelosok negeri. Bantu anak-anak menjadi generasi Qur'ani..
Ayo donasi via amalsholeh
Posting Komentar untuk "Cara Bersyukur yang Dianjurkan Rasulullah ﷺ Agar Hidup Bahagia dan Berkah"