Merdeka Belajar: Kebebasan Berinovasi dalam Dunia Pendidikan
Pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun kualitas sumber daya manusia suatu bangsa. Di Indonesia, tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa sudah jelas tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945. Namun, seiring dengan masuknya era revolusi industri 4.0, sistem pendidikan tidak bisa lagi berjalan dengan cara lama. Perubahan sosial yang cepat dan perkembangan teknologi menuntut dunia pendidikan untuk ikut beradaptasi.
Salah satu langkah strategis yang diambil pemerintah adalah melalui program “Merdeka Belajar”, yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini hadir sebagai jawaban atas berbagai tantangan, sekaligus sebagai pintu untuk mencetak generasi Indonesia yang siap menyongsong era Indonesia Emas 2045.
Apa Itu Merdeka Belajar?
“Merdeka Belajar” pada dasarnya adalah sebuah gerakan untuk mengembalikan kebahagiaan dalam proses belajar, baik bagi murid maupun guru. Latar belakang munculnya program ini sederhana: banyak orang tua, guru, dan siswa merasa terbebani oleh sistem pendidikan lama yang terlalu menekankan pada angka, ujian, dan ketuntasan minimum.
Melalui Merdeka Belajar, sekolah, guru, dan siswa diberi kebebasan untuk berinovasi, belajar mandiri, dan berkreasi. Intinya, pendidikan bukan lagi sebatas mengejar nilai, tapi lebih pada bagaimana membangun kompetensi, kreativitas, dan kemandirian berpikir.
Menteri Pendidikan menegaskan, sebelum murid bisa merdeka berpikir, guru harus lebih dulu memiliki kemerdekaan tersebut. Artinya, guru didorong untuk lebih fleksibel, kreatif, dan inovatif dalam mengajar.
Empat Pokok Kebijakan Merdeka Belajar
Program ini tidak hanya sekadar slogan, tapi juga diwujudkan dalam empat kebijakan nyata, yaitu:
-
Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) diganti
Penilaian tidak lagi hanya bergantung pada ujian nasional, melainkan dilakukan secara komprehensif oleh sekolah. -
Ujian Nasional (UN) diubah menjadi Asesmen Kompetensi
Fokus penilaian bukan lagi hafalan, melainkan literasi, numerasi, serta karakter siswa. -
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dipersingkat
Guru tidak perlu lagi membuat RPP yang terlalu panjang. Cukup dengan tujuan, langkah pembelajaran, dan penilaian. -
Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) lebih fleksibel
Sistem zonasi tetap ada, tapi lebih longgar agar lebih adil dan tidak merugikan siswa di daerah tertentu.
Mengapa Merdeka Belajar Penting?
Dengan adanya revolusi industri 4.0, banyak pekerjaan lama akan hilang, dan muncul pekerjaan-pekerjaan baru yang mungkin sekarang belum kita bayangkan. Karena itu, pendidikan harus bisa melahirkan generasi yang adaptif, kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah.
Merdeka Belajar hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut. Fokusnya bukan hanya pada hafalan materi, tapi juga pada keterampilan hidup (life skills) yang akan berguna di masa depan.
Penutup
Merdeka Belajar adalah sebuah gerakan besar dalam dunia pendidikan Indonesia. Tujuannya sederhana namun penting: memberikan kebebasan kepada sekolah, guru, dan murid untuk berinovasi, belajar mandiri, serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Dengan program ini, diharapkan lahir generasi Indonesia yang lebih berkualitas, siap menghadapi tantangan global, dan mampu mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Ditulis oleh: Bu Guru Eti
Terangi masa depan dengan cahaya Al-Qur'an. Satu gedung bisa melahirkan ribuan penghafal yang akan menjaga kalam Allah. Lewat ekspedisi Iman dari Kata ke Amal, IslamMedia.com ingin membangun Gedung Penghafal Al-Qur'an di pelosok negeri. Bantu anak-anak menjadi generasi Qur'ani..
Ayo donasi via amalsholeh
Posting Komentar untuk "Merdeka Belajar: Saatnya Guru dan Murid Lebih Bebas Berinovasi"