Mengurai Masalah Sampah di Indonesia: Antara Tantangan dan Solusi

 

Tinjauan Terhadap Pengelolaan Sampah: Antara Masalah dan Solusi

Pendahuluan

Masalah lingkungan semakin kompleks seiring dengan pesatnya pembangunan, pertumbuhan penduduk, perkembangan teknologi, hingga pola konsumsi masyarakat. Kebutuhan akan lahan, pangan, dan energi yang meningkat sering kali memberi dampak negatif pada lingkungan. Aktivitas manusia, seperti penebangan hutan, turut memicu perubahan iklim dan bencana seperti banjir.

Indonesia sendiri menghadapi tantangan besar dalam hal sampah. Setiap harinya, negeri ini menghasilkan sekitar 200.000 ton sampah, dan tercatat sebagai penyumbang sampah plastik terbesar kedua di lautan. Kota-kota besar, termasuk Makassar, semakin kewalahan dengan volume sampah yang terus bertambah.

Menariknya, dalam ajaran agama, kebersihan adalah bagian dari iman. Artinya, menjaga kebersihan lingkungan bukan sekadar urusan teknis, melainkan juga bagian dari nilai spiritual. Sesuai dengan UU No. 18 Tahun 2008, sampah didefinisikan sebagai sisa aktivitas manusia maupun proses alam yang perlu dikelola dengan baik agar tidak merusak keseimbangan lingkungan.

Apa Itu Sampah dan Mengapa Jadi Masalah?

Secara sederhana, sampah adalah materi tidak diinginkan yang dihasilkan dari aktivitas manusia atau proses alam. Berdasarkan UU No. 18 Tahun 2008, sampah meliputi limbah padat baik organik maupun anorganik.

Jika tidak dikelola dengan baik, sampah akan menimbulkan pencemaran dan masalah serius. Sumbernya pun beragam, mulai dari rumah tangga, pasar, fasilitas umum, hingga industri.

Permasalahan Utama Sampah di Perkotaan

  1. Volume sampah melebihi kapasitas TPS dan TPA.

  2. Lahan TPA semakin terbatas untuk menampung sampah baru.

  3. Teknologi pengelolaan belum optimal.

  4. Manajemen dan kebijakan kurang efektif.

  5. Kesadaran masyarakat masih rendah dalam mengelola sampah.

Faktor teknis lain seperti jarak TPA yang jauh, keterbatasan fasilitas pengangkutan, dan minimnya edukasi juga memperburuk keadaan.

Dampak Buruk Sampah yang Tidak Terkelola

  • Menjadi sarang penyakit dan tempat berkembangnya patogen.

  • Pembakaran sampah menimbulkan polusi udara dan memperparah pemanasan global.

  • Proses pembusukan menghasilkan bau tidak sedap dan mencemari air tanah.

  • Sampah yang dibuang ke sungai bisa memicu banjir.

Dengan kata lain, sampah bukan hanya masalah estetika kota, tapi juga ancaman nyata bagi kesehatan dan lingkungan.

Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Sampah

Selama ini, paradigma masyarakat masih memandang sampah sebagai barang tidak berguna yang cukup dibuang. Padahal, cara pandang ini justru menjadi akar masalah.

Menurut para ahli, lemahnya budaya disiplin masyarakat serta kebijakan pemerintah yang belum maksimal turut memperburuk kondisi. UU No. 18 Tahun 2008 hadir untuk mengubah paradigma tersebut, menekankan pentingnya pengelolaan sampah yang komprehensif: mulai dari pengurangan hingga penanganan.

Asas Pengelolaan Sampah

  • Tanggung jawab

  • Berkelanjutan

  • Manfaat dan nilai ekonomi

  • Keadilan

  • Kesadaran

  • Kebersamaan

  • Keselamatan dan keamanan

Model Pengelolaan Sampah

  1. Model Urugan: Sampah dibuang ke lembah/cekungan tanpa pengolahan lebih lanjut.

  2. Model Tumpukan: Dilengkapi saluran air dan pengelolaan gas metan.

Konsep Modern Pengelolaan Sampah

  1. Hierarki Sampah (3R): Reduce, Reuse, Recycle.

  2. Extended Producer Responsibility (EPR): Produsen ikut bertanggung jawab atas limbah produknya.

  3. Prinsip Polluter Pays: Si pencemar membayar dampak dari aktivitasnya.

Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) kini menjadi strategi utama pengelolaan sampah di Indonesia. Dengan penerapan yang konsisten, volume sampah yang masuk ke TPS dan TPA bisa ditekan, serta dampak pencemaran dapat diminimalisir.

Penutup

Permasalahan sampah tidak hanya terkait teknis, tetapi juga menyangkut perilaku masyarakat dan lemahnya aturan. Selama masyarakat belum peduli pada kebersihan lingkungan mulai dari rumah tangga, masalah ini akan terus berulang.

Solusinya bukan hanya mengandalkan pemerintah, melainkan juga perubahan paradigma: bahwa sampah bukan hanya sesuatu yang dibuang, tetapi sesuatu yang bisa dikelola, dimanfaatkan, bahkan bernilai ekonomi.

Dengan keterlibatan semua pihak—pemerintah, swasta, dan masyarakat—pengelolaan sampah dapat dilakukan lebih efektif, berkelanjutan, dan memberi dampak positif bagi lingkungan serta generasi mendatang.

Ditulis oleh: Bu Guru Eti

Terangi masa depan dengan cahaya Al-Qur'an. Satu gedung bisa melahirkan ribuan penghafal yang akan menjaga kalam Allah. Lewat ekspedisi Iman dari Kata ke Amal, IslamMedia.com ingin membangun Gedung Penghafal Al-Qur'an di pelosok negeri. Bantu anak-anak menjadi generasi Qur'ani..

Ayo donasi via amalsholeh

Posting Komentar untuk "Mengurai Masalah Sampah di Indonesia: Antara Tantangan dan Solusi"