Mutashoddiqoh: Teladan Wanita Dermawan dalam Islam
Sedekah adalah amalan mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ia bukan sekadar bentuk kepedulian sosial, tetapi juga jalan meraih keberkahan, penghapus dosa, dan penolak bala. Menariknya, dalam literatur Islam, sifat dermawan sering melekat pada perempuan muslimah. Mereka yang gemar berbagi dan ringan tangan dalam sedekah disebut dengan istilah Mutashoddiqoh.
Mengapa Sedekah Begitu Istimewa?
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sedekah itu dapat memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api."
(HR. At-Tirmidzi)
Hadits ini menunjukkan bahwa setiap kebaikan yang disedekahkan seorang hamba di jalan Allah tidak akan pernah sia-sia. Bahkan, sedekah menjadi wasilah untuk membuka pintu rezeki dan mendatangkan keberkahan dalam hidup.
Teladan Sahabiyah yang Dermawan
Dalam sejarah Islam, banyak sahabiyah Rasulullah ﷺ yang menjadi teladan dalam kedermawanan.
-
Ummu Sulaim radhiyallahu ‘anha pernah menyumbangkan apa yang ia miliki untuk keperluan jihad di jalan Allah.
-
Asma’ binti Abu Bakar radhiyallahu ‘anha terkenal dengan kemurahan hatinya. Ia tidak pernah menahan sesuatu di rumahnya, selalu diberikan kepada yang membutuhkan.
-
Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy radhiyallahu ‘anha dikenal sebagai sosok istri Nabi ﷺ yang banyak bersedekah kepada fakir miskin.
Teladan mereka membuktikan bahwa kedermawanan adalah bagian dari keimanan dan wujud cinta kepada Allah ﷻ.
Wanita dan Kepekaan Hati
Allah menganugerahkan kelembutan hati pada perempuan, sehingga lebih mudah tergerak melihat penderitaan orang lain. Sifat ini menjadikan mereka sering lebih peka dalam urusan berbagi, baik melalui materi, tenaga, maupun perhatian.
Dengan sifat penuh kasih, perempuan bisa menjadi pilar kebaikan di tengah keluarga dan masyarakat.
Menjadi Mutashoddiqoh di Zaman Sekarang
Menjadi wanita dermawan tidak harus menunggu kaya. Setiap bentuk kebaikan bisa bernilai sedekah. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, amar ma’ruf nahi munkar adalah sedekah, dan dalam hubungan suami istri pun terdapat sedekah."
(HR. Muslim)
Artinya, sedekah tidak terbatas pada harta. Perempuan bisa bersedekah dengan:
-
Menyumbangkan uang, makanan, atau pakaian.
-
Menyantuni anak yatim dan membantu tetangga.
-
Membagikan ilmu yang bermanfaat.
-
Menyumbang melalui program donasi online.
-
Bahkan senyuman yang tulus pun dihitung sedekah.
Keutamaan Bagi Para Mutashoddiqoh
Setiap wanita yang istiqamah bersedekah dijanjikan balasan besar dari Allah ﷻ.
-
Sedekah menjadi pelindung dari api neraka.
-
Sedekah akan menjadi naungan di hari kiamat, ketika matahari begitu dekat dan manusia diliputi kegelisahan.
-
Sedekah juga menenangkan hati dan menumbuhkan rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Menjadi Mutashoddiqoh bukan hanya soal memberi, tapi juga melatih hati untuk ikhlas, peduli, dan yakin pada janji Allah. Kebaikan kecil yang dilakukan secara konsisten akan menjadi cahaya yang menerangi hidup, di dunia maupun di akhirat.
Setiap muslimah, siapa pun dia, memiliki kesempatan untuk meraih kemuliaan ini. Mulailah dengan hal sederhana, karena Allah tidak menilai besar kecilnya harta, melainkan keikhlasan hati saat memberi.
Ditulis oleh: Usth Hilya
Terangi masa depan dengan cahaya Al-Qur'an. Satu gedung bisa melahirkan ribuan penghafal yang akan menjaga kalam Allah. Lewat ekspedisi Iman dari Kata ke Amal, IslamMedia.com ingin membangun Gedung Penghafal Al-Qur'an di pelosok negeri. Bantu anak-anak menjadi generasi Qur'ani..
Ayo donasi via amalsholeh
Posting Komentar untuk "Mutashoddiqoh: Keutamaan Wanita Dermawan dalam Islam"