Adab Menuntut Ilmu: Hormat kepada Guru adalah Kunci Keberkahan


 

Hormati Guru Meski Lebih Pintar: Kunci Ilmu yang Berkah

Dalam dunia pendidikan Islam, keberhasilan dalam menuntut ilmu tidak hanya ditentukan oleh seberapa banyak ilmu yang dikuasai, tetapi juga oleh adab dan sikap terhadap guru. Bahkan jika seorang murid merasa dirinya lebih pintar dari gurunya, Islam mengajarkan untuk tetap menghormati dan bersikap rendah hati. Mengapa? Karena keberkahan ilmu sangat erat kaitannya dengan adab.

Adab Lebih Tinggi dari Ilmu

Di era digital saat ini, akses terhadap berbagai informasi dan ilmu begitu mudah. Banyak murid yang merasa cepat paham dan menguasai suatu bidang, lalu secara tak sadar mulai merendahkan peran guru. Padahal, dalam Islam, adab selalu didahulukan sebelum ilmu.

Sebagaimana sering disebutkan dalam kitab-kitab klasik dan hadis sahih seperti Sahih Al-Bukhari, ilmu yang bermanfaat tidak akan hadir jika seseorang mempelajarinya tanpa adab dan penghormatan terhadap pemberi ilmu.

Belajar Bukan Soal Siapa Lebih Hebat

Menuntut ilmu adalah perjalanan panjang, bukan perlombaan cepat-cepatan. Ketika seorang murid mulai memahami sebagian ilmu, itu bukan alasan untuk merasa lebih unggul. Justru, semakin dalam seseorang belajar, semakin ia akan sadar betapa sedikit ilmunya dibandingkan keluasan pengetahuan yang ada.

Menghargai proses belajar—meskipun baru paham sedikit—adalah bentuk kerendahan hati yang justru membuka pintu ilmu lebih luas.

Jangan Mudah Membid’ahkan Guru

Salah satu hal penting yang juga disorot dalam video ini adalah peringatan agar tidak mudah membid’ahkan guru. Istilah "membid’ahkan" sering disalahgunakan, padahal secara istilah, bid’ah memiliki pengertian yang kompleks dalam ilmu fikih.

Menghakimi guru hanya karena perbedaan pendapat atau praktik tertentu tanpa dasar ilmu yang kokoh dapat menyebabkan hilangnya keberkahan ilmu. Sikap seperti ini juga rawan menimbulkan perpecahan di kalangan umat.

Ilmu yang Berkah Dimulai dari Niat dan Adab

Ilmu sejati bukan sekadar hafalan atau kemampuan berargumen. Ilmu yang membawa manfaat dan keberkahan adalah ilmu yang dipelajari dengan niat yang tulus, adab yang tinggi, serta penghormatan kepada guru.

Seorang murid yang tawadhu (rendah hati), sabar, dan menghargai gurunya akan lebih mudah mendapatkan ilmu yang mendalam dan berkah dalam hidupnya.

Kesabaran dan Tawadhu adalah Kunci Keberhasilan

Kesuksesan dalam menuntut ilmu tidak datang dalam semalam. Dibutuhkan kesabaran dalam belajar, kesungguhan dalam memahami, dan yang paling penting: penghormatan kepada guru sebagai jalan keberkahan.

Seorang murid yang menghormati gurunya, tidak merasa paling tahu, dan terus membuka hati untuk belajar, akan diberikan pemahaman yang luas oleh Allah SWT.

Penutup

Dalam dunia yang semakin terbuka dan cepat berubah, mari kita tidak lupa pada nilai-nilai dasar Islam dalam menuntut ilmu: adab, kesabaran, dan penghormatan kepada guru. Jangan sampai kecerdasan dan akses informasi menjadikan kita sombong, lalu kehilangan inti dari ilmu itu sendiri—keberkahan.

Semoga kita semua diberi hati yang lembut, sikap tawadhu, dan ilmu yang bermanfaat dunia akhirat. Aamiin.

Ditulis Oleh: Ust Azzam

Terangi masa depan dengan cahaya Al-Qur'an. Satu gedung bisa melahirkan ribuan penghafal yang akan menjaga kalam Allah. Lewat ekspedisi Iman dari Kata ke Amal, IslamMedia.com ingin membangun Gedung Penghafal Al-Qur'an di pelosok negeri. Bantu anak-anak menjadi generasi Qur'ani..

Ayo donasi via amalsholeh


Posting Komentar untuk "Adab Menuntut Ilmu: Hormat kepada Guru adalah Kunci Keberkahan"